sekadauterkini.com — Upaya mengurangi sampah plastik, khususnya botol plastik sekali pakai, kembali menjadi sorotan dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Pusat Kajian Masyarakat Adat, Perubahan Iklim, dan SDGs Institut Teknologi Keling Kumang (Pusakamas). Kegiatan yang berlangsung di Lupung Coffee ITKK pada Rabu (26/11/2025) ini dipandu oleh Alexius Andang Listya Binawan dan menghadirkan berbagai tokoh dari akademisi, komunitas, hingga pegiat lingkungan.
Turut hadir dalam diskusi tersebut antara lain Fitria Elvi, S.E., M.M. (Kaprodi Kewirausahaan ITKK/Sekretaris Perempuan Dayak Kabupaten Sekadau), Herlina, M.Pd. (Dosen ITKK), Dendinel (Mahasiswa ITKK), Nico Bohot (Direktur Radio Dermaga/Kepala Sekolah Adat Dermaga), serta Vero Aprolonius (Founder Tawak Borneo/Ketua Komsos Paroki St. Petrus dan Paulus Sekadau/Sekretaris Sekolah Adat Dermaga Sekadau).
Para peserta membahas tantangan pengelolaan sampah plastik di Kabupaten Sekadau, khususnya meningkatnya volume sampah botol plastik yang sering tidak dikelola dengan baik. Diskusi menyoroti perlunya kolaborasi lintas lembaga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat sekaligus menciptakan sistem pengumpulan sampah yang lebih terstruktur.
Sebagai hasil dari diskusi tersebut, disepakati rencana pilot project pembuatan bak penampungan donasi botol plastik. Program ini akan menjadi langkah awal menuju sistem pengumpulan dan pemanfaatan kembali sampah botol plastik yang melibatkan masyarakat, komunitas lokal, dan mitra kolaboratif lainnya.
Target realisasi program direncanakan berlangsung Desember 2025 hingga Februari 2026. Selain pembuatan bak penampungan, tim juga akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang berpotensi mendukung atau berpartisipasi dalam proyek sosial ini.
Inisiatif ini diharapkan mampu menjadi contoh praktik baik dalam pengelolaan sampah plastik berbasis komunitas di Kabupaten Sekadau serta memperkuat peran lembaga pendidikan dalam mendorong perubahan perilaku ramah lingkungan. (ST)

